Bandung – Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monju) telah diresmikan sebagai ruang terbuka bagi publik.
Kembali hadirnya kawasan yang dikenal dengan nama Monju itu, menjadi kado tahun baru bagi masyarakat yang hendak menghabiskan libur tahun baru di Kota Bandung.
Peresmian dilakukan langsung oleh Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin disaksikan unsur Forkopimda Jabar, pada Kamis 28 Desember.
Hadirnya Monumen Perjuangan (Monju), Pj Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono pun, menyambut positif revitalisasi kawasan Monumen Perjuangan tersebut.
Menurutnya, ruang publik ini bisa dimanfaatkan bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar Kota Bandung, untuk menikmati suasana Kota Bandung.
Meski begitu Bambang berpesan, aspek keindahan, kebersihan dan ketertiban tetap harus menjadi hal utama yang diperhatikan.
“Pemkot Bandung akan segera berkoordinasi. Kita atur soal PKL yang berjualan di sini, kantong parkir sesegera,” kata Bambang dikutip, Jumat 29 Desember 2023.
Bambang berharap, semua pihak sama-sama menjaga kawasan ini agar tetap indah, nyaman dan bisa dinikmati oleh semua pengunjung.
Menurut Bey Machmudin saat meresmikan, pihaknya berpesan kepada seluruh masyarakat agar dapat memanfaatkan ruang publik tersebut.
“Di sini ada area bermain anak, ada amphiteater dan sejumlah ruang lainnya. Saya harap semua pihak dapat menjaganya,” kata Bey.
Ia menyebutkan, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat di Kota Bandung ini merupakan salah satu yang terbaik.
Oleh karena itu, semua pihak diminta menjaga khususnya terkait kebersihan di wilayah ini. “Tolong kebersihannya dijaga, jangan buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Untuk diketahui, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat berada di Jalan Dipati Ukur No. 48 Kota Bandung.
Lokasinya berhadapan dengan Gedung Sate dan di depan Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Kota Bandung.
Monumen itu berdiri di atas tanah seluas sekitar 72.040 meter persegi, dan luas bangunan sekitar 2.143 meter persegi.
Adapun model bangunannya berbentuk bambu runcing yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pertama kali diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jabar R Nuriana, pada 23 Agustus 1995.***