Bandung – Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi gerbong KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Jumat 5 Januari 2024.
Menurut Kepala Kantor SAR Bandung Hery Marantika, saat ini petugas kesulitan dalam melakukan evakuasi gerbong kereta.
Pasalnya, area tabrakan berada dalam wilayah yang ‘menantang’ karena merupakan lokasi sempit.
“Lokasi kejadian berada di tengah sawah yang dekat dengan permukiman warga. Jadi kesulitannya medan area yang sempit,” katanya.
Selain itu, minat masyarakat untuk menyaksikan proses evakuasi juga menjadi tantangan tersendiri. Serta benturan dari badan kereta yang tinggi.
Ia menyatakan, sejumlah alat berat telah diturunkan untuk mengevakuasi gerbong kereta tersebut. Hal itu untuk memudahkan dalam proses evakuasi.
“Alat berat yang dikerahkan antara lain crane dari PT KAI, peralatan SAR dari Basarnas, Brimob dan TNI,” tegas Hery.
Dalam evakuasi gerbong kereta tersebut lanjutnya, ratusan petugas gabungan telah diturunkan.
“Untuk personel dari Basarnas diturunkan dua tim mencakup 14 orang, ada dari satu tim Basarnas pusat dan dari TNI Polri, kurang lebih ada 300 lebih siap membantu,” katanya.
Hery menambahkan, proses evakuasi akan dilakukan terhadap gerbong kereta yang anjlok. Kemudian diangkat dengan menggunakan alat khusus.
Disebutkan, proses evakuasi saat ini baik dari Basarnas, TNI, Polri kemudian SAR gabungan masih mengupayakan dua teknik evakuasi.
Yakni gerbong coba diangkat atau ditarik. Namun, kalau tidak memungkinkan gerbong diusulkan kepada PT KAI untuk dipotong sebagian.
Sejauh ini, sejumlah gerbong kereta api lokal berhasil dievakuasi dan hanya menyisakan bagian lokomotif kereta api lokal, yang anjlok ke sawah.
Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanafi mengatakan, proses evakuasi masih terus dilakukan antara lain menggunakan alat berat crane untuk mengangkat kereta lokal yang anjlok ke sawah.
“Evakuasi terus dilakukan dan targetnya akan selesai secepatnya,” ungkap Ayep Hanafi. ***