Bandung – Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di kantor pusat PT KAI Kota Bandung Jawa Barat, Sabtu 6 Januari 2024.
Santunan tersebut berasal dari PT KAI, PT Jasa Raharja, Jasa Raharja Putera dan Yayasan Pusaka. Santunan diterima langsung oleh ahli waris dari almarhum Julian Dwi Setiono, Ponisam, Ardiansyah dan Enjang Yudi.
Keempatnya merupakan pegawai PT KAI yang gugur saat bertugas akibat tabrakan kereta api di Km 181.700 petak Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka Kabupaten Bandung, pada Jumat kemarin.
Selain santunan, salah satu istri dari korban diberikan jaminan pekerjaan di PT KAI. Yayasan Pusaka juga memberikan beasiswa pendidikan kepada anak para korban hingga lulus kuliah.
Bey mengapresiasi para pihak, yang dengan cepat memberikan penanganan kepada korban luka maupun yang meninggal dunia.
“Saya apresiasi kepada Jasa Raharja, PT KAI dan lainnya karena sejak kemarin di lapangan sangat baik dalam menangan[ para korban luka maupun yang meninggal. Jadi santunan cepat diberikan,” katanya.
Dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Lokal Bandung Raya sebanyak 191 penumpang, ada sekitar 37 penumpang yang luka ringan dan telah dirawat di rumah sakit terdekat.
Antara lain di RSUD Cicalengka sebanyak 32 orang, RS Edelweis 2 orang, RS AMC 2 orang dan RS Santosa sebanyak 1 orang.
Bey memastikan, para korban luka ditangani dengan baik. Seluruh biaya perawatannya ditanggung oleh pemerintah.
“Kami pastikan para korban luka tertangani dengan baik. Kemarin sore korban luka juga sudah banyak yang pulang. Semua ditanggung biaya perawatannya. Jadi ini adalah bentuk tanggung jawab negara kepada warga,” tegas Bey.
Mengenai pembangunan double track di jalur antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka Bey menyatakan, jalur itu akan segera dibangun dan selesai tahun ini.
“Pak Dirut PT KAI menyampaikan, pembangunan double track semester satu tahun ini selesai untuk di lokasi yang kemarin terjadi kecelakaan,” katanya.
Dirut PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, santunan yang diberikan merupakan hak dari para pegawai sebagai bentuk tali kasih.
“Ini hak pegawai yang gugur dalam menjalankan tugas. Jadi ini bukan pengganti, tapi tali kasih bahwa PT KAI berduka atas terjadinya kecelakaan kemarin,” ungkap Didiek.
Peristiwa tersebut katanya, harus dijadikan pengingat untuk terus meningkatkan keselamatan kereta api. PT KAI pun akan berkomitmen meningkatkan keselamatan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Ini jadi pengingat bagi kita semua untuk meningkatkan lagi keselamatan agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” lanjutnya.
Saat ini PT KAI dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus melakukan pendalaman pada kecelakaan kemarin. KNKT akan menyampaikan hasil investigasi dalam tiga sampai empat hari ke depan.
“Ini tupoksinya KNKT, jadi kami memberikan data sepenuhnya tentang kejadian kemarin kepada KNKT. Mungkin tiga sampai empat hari KNKT akan menyampaikan pernyataan,” tegasnya.
Didiek memastikan, saat ini jalur kereta di tempat kejadian kecelakaan sudah bisa dilintasi lagi oleh kereta api.
Gerbong kereta yang hancur sudah dievakuasi sejak kemarin malam. Bantalan rel yang rusak pun sudah selesai diganti dan bisa dilintasi oleh kereta dengan kecepatan 5 Km/jam.
“Sejak pukul 01.00 dinihari, jalur sudah dapat dilintasi setelah kita evakuasi seluruh gerbong kereta. Kita lakukan perbaikan prasarana karena ada bantalan rel yang rusak, kini sudah bisa dilintasi dengan kecepatan 5 km/jam,” papar Didiek.
“Kami pun akan terus lakukan pengamatan dan kita tingkatkan SOP antara Cicalengka dan Haurpugur,” lanjutnya.***