Agam – Gunung Marapi kembali meletus hingga menimbulkan dentuman keras di sejumlah titik Posko Marapi, Senin malam.
Antara lain di posko Nagari Bukit Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam Sumatera Barat.
Wali Nagari Bukit Batabuah Firdaus Puttra Tunggal, membenarkan adanya dentuman keras dari Gunung Marapi.
“Ya, barusan terjadi letusan Gunung Marapi suara dentumannya terdengar keras,” kata Firdaus, Senin 22 Januari 2024.
Menurutnya, mendengar suara dentuman keras warga pun keluar rumah ditambah lagi dengan terjadi getaran sampai ke rumah.
“Dentuman keras tersebut membuat warga berhamburan keluar rumah, dan saat dentuman terjadi rumah warga bergetar,” katanya.
Berdasarkan laporan dari Pengamat Gunung Api {PGA) Gunung Marapi, telah terjadi erupsi Gunung Marapi, pada senin 22 Januari pukul 20.16 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Letusan tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi lebih kurang 45 detik.
Sebelumnya Gunung Marapi juga mengalami erupsi, pada Minggu pagi. Erupsi yang terjadi sekitar pukul 05.13 WIB itu menimbulkan rentetan suara dentuman dari puncak, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumbar itu.
Berdasarkan informasi dari Pengamat Gunung Api di Bukittinggi, erupsi Gunung Merapi, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18.4 mm dan durasi ± 44 detik. Namun tinggi kolom abu tidak teramati.
“Ya terdengar suara keras seperti rentetan dentuman dari puncak gunung api,” kata Wandi Eka Putra, relawan Kelompok Siaga Bencana di Posko III Bukit Batabuah Kabupaten Agam.
Sementara secara kasat mata, memang tidak tampak lava pijar yang keluar dari semburan Gunung Marapi. Namun dari foto dengan malai tele dengan kecepatan rendah mendapatkan momen itu.
Posko itu didirikan pemerintah setempat dan beberapa petugas gabungan selalu siaga. Berdasarkan data dari pos itu, ada 106 jiwa atau 27 kk yang berada di radius 4,6 Km dalam kondisi risiko tinggi. ***