Tulungagung – Seorang siswi SMK negeri di Tulungagung yang diduga menjadi pemeran puluhan video mesum akhirnya mengundurkan diri dari sekolah.
Menanggapi hal itu Dinas Pendidikan pun turun tangan terkait persoalan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, kasus viral peredaran video mesum pelajar tersebut menjadi perhatian serius instansinya.
Sejak kasus itu mengemuka, pihaknya telah memerintahkan Cabang Dinas Pendidikan Tulungagung untuk melakukan penelusuran dan upaya pendekatan.
Terakhir, perwakilan cabang dinas dan pihak sekolah mendatangi wali murid dan siswi yang bersangkutan.
Hal tersebut dilakukan lantaran orangtua siswa mengajukan pengunduran diri dari sekolah.
“Orang tua membuat surat pernyataan mengundurkan diri untuk anaknya yang bersekolah di tempat itu dengan alasan tertentu,” kata Aries Agung Paewai, Jumat 26 Januari 2024.
Dinas pendidikan melakukan upaya pendekatan agar sang anak tetap bisa bersekolah hingga lulus.
Pihaknya berharap, kasus tersebut tidak mematahkan semangatnya dalam menempuh pendidikan di jenjang SMK.
“Kami lakukan pendekatan, agar anak ini tetap bersekolah dengan program khusus yang kita lakukan agar anak tersebut tidak putus sekolah,” katanya.
Sebelumnya, pelajar yang diduga menjadi pemeran video mesum di Tulungagung sempat mengalami trauma berat, setelah video mesumnya tersebar. Bahkan, ia sempat tak mau sekolah.
Saat ini, kondisi psikologis korban berangsur membaik. Rencananya, polisi akan melakukan pertemuan dengan didampingi psikolog.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Sat Reskrim Polres Tulungagung Ipda Fatahillah Aslam mengatakan, kondisi korban yang mengalami trauma berat itu disampaikan oleh orangtuanya.
Sejauh ini, siswi SMK itu mulai bisa diajak berkomunikasi. “Saat ini sudah mendingan, bisa diajak bicara. Kalau sebelumnya dia trauma berat akibat viralnya video itu, bahkan enggak mau sekolah,” kata Ipda Fatahillah.
Diketahui, ada 26 video dan ratusan video mesum yang diduga diperankan oleh pelajar Tulungagung itu beredar luas, melalui media sosial dan aplikasi penyimpanan daring. ***