Bandung – Salah satu agenda prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pada awal tahun 2024 ini, yakni siapkan solusi untuk mengatasi kemacetan di kawasan Gedebage.
Berbagai upaya jangka pendek, menengah hingga panjang disiapkan guna mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut.
Pembangunan 2 (dua) akses baru menuju pusat keramaian di kawasan Gedebage Kota Bandung, terus didorong agar segera dibangun.
Lewat dua akses baru yang masuk daftar solusi jangka menengah itu, diharapkan kemacetan di kawasan Gedebage dapat sedikit teratasi.
Kemacetan di kawasan Gedebage tersebut terjadi akibat makin banyaknya pusat keramaian, yang memiliki daya tarik tinggi untuk dikunjungi masyarakat.
Akses tersebut adalah exit Tol Gedebage Km 151 ruas Jalan Tol Padaleunyi, dan Simpang Sektor 5 Summarecon.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menyatakan, penyebab kemacetan di kawasan Gedebage akibat wisatawan lokal dan luar kota banyak berkunjung ke sejumlah infrastruktur.
Infrastruktur yang jadi pusat keramaian itu antara lain Stadion GBLA, Masjid Raya Al Jabbar, Stasiun Kereta Cepat Tegalluar dan Mall Summarecon Bandung.
“Namun akses jalan menuju lokasi wisata itu tidak sebanding dengan volume kendaraan yang melintas, yang notabene dilintasi oleh kendaraan besar,” aku Ema Sumarna.
Untuk itu katanya, Pemkot terus mendorong BBWS Citarum untuk segera mengeluarkan surat rekomendasi pembuatan akses jalan Simpang Sektor 5 yang melintasi Sungai Cinambo Lama, sehingga perlu dibuatkan jembatan permanen agar lebih kokoh.
“Jembatan bailey menuju Masjid Raya Al Jabbar perlu dibuat jembatan permanen, agar dapat menahan beban dari bus besar yang melintas,” tegas Ema.
Selain itu, Pemkot juga terus berkoordinasi dan berkolaborasi untuk mendorong PT Jasa Marga Tbk segera menyelesaikan pembangunan exit Tol Km 151 Gedebage.
Selain itu membuka kembali Gerbang Tol (GT) Km 149, yang saat ini masih ditutup karena masih dalam proses perbaikan.
“Pemkot mendorong Jasa Marga agar membuka kembali GT Km 149 dan melakukan opsi pembuatan gate tambahan di Km 151, agar kendaraan memiliki opsi jalan untuk keluar-masuk kawasan Gedebage,” lan jutn ya.
Ema menjelaskan, sebagai solusi jangka menengah lainnya untuk mengurai kecamatan di kawasan Gedebage, yakni akan dilakukan pelebaran Jalan Gedebage Selatan, yang saat ini terus berprogres karena sudah mendapat dukungan dari masyarakat.
“Gedebage Selatan milik provinsi kita dorong dilebarkan. Kalau jalan itu dilebarkan bisa mengurai kemacetan dan itu bisa nyambung ke Ciwastra. Meski Ciwastra juga macet, sekali lagi itu kewenangan provinsi,” tegasnya.
“Pemkot tidak pernah kenal lelah untuk menangani kemacetan, dan kami pilah mana prioritas. Mudah-mudahan semua ikhtiar ini dapat segera terwujud,” tambahnya.***