Santiago – Korban tewas akibat kebakaran hutan di Chile bagian tengah dan selatan telah mencapai sebanyak 64 orang.
Pejabat setempat memperingatkan, jumlah korban kemungkinan akan bertambah ketika petugas menyisir rumah penduduk yang terbakar.
Dikutip dari CNN, Minggu 4 Februari 2024 Presiden Chile Gabriel Boric telah menetapkan keadaan darurat atas kebakaran tersebut.
Kondisi kering di daerah tersebut ditambah dengan suhu yang melonjak hingga 40 derajat Celcius, memperburuk kondisi.
Kebakaran terkonsentrasi di kawasan wisata Valparaiso, tepatnya di sepanjang garis pantai tengah Chile.
Kobaran api telah merusak ribuan hektar hutan, menyelimuti kota-kota pesisir dengan asap abu-abu dan memaksa orang meninggalkan rumah mereka.
Pihak berwenang mengumumkan jam malam, pada Sabtu pagi di kedua wilayah tersebut hingga siang hari, untuk memfasilitasi pergerakan pengungsi dan petugas tanggap darurat.
Menteri Dalam Negeri Carolina Toha menyatakan, jumlah korban tewas tersebut sifatnya sangat sementara.
Sejauh ini, petugas pertolongan masih menyisir lokasi kebakaran dan belum dapat memasuki beberapa daerah yang terkena dampak.
Ia mengatakan, ada 92 titik kebakaran aktif dengan sekitar 43.000 hektar luas area yang hangus terbakar di seluruh negeri.
“Prioritasnya, kebakaran di wilayah Valparaiso karena kedekatannya dengan wilayah perkotaan. Kita sering mengalami beberapa titik kebakaran,” kata Toha.
Ia mengatakan, lebih banyak kendaraan pemadam kebakaran tidak diperlukan karena wilayahnya tidak terlalu luas, namun sangat padat.
Di lereng bukit sekitar kota pesisir Vina del Mar, seluruh blok rumah terbakar dalam semalam. Sementara beberapa korban tewas terlihat tergeletak di jalanan ditutupi selimut.
Daerah tersebut, sekitar 1,5 jam barat laut ibukota Santiago, merupakan tujuan wisata populer selama bulan-bulan musim panas.
Di kota Estrella dan Navidad baratdaya ibukota, kebakaran telah menghanguskan hampir 30 rumah, dan memaksa evakuasi di dekat resor selancar Pichilemu. ***