Bandung – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan stakeholders telah menyelesaikan revitalisasi 4 stasiun kereta api di wilayah Daop 2 Bandung.
Keempat stasiun KAI di wilayah Daop 2 Bandung itu saat ini memiliki sejumlah fasilitas baru, untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan penumpang, khususnya KA Lokal Commuter Line Bandung Raya.
Keempat stasiun di wilayah Daop 2 Bandung tersebut memiliki penambahan fasilitas baru. Yakni Stasiun Ciroyom, Stasiun Cimahi, Stasiun Gadobangkong dan Stasiun Cimindi.
“Tahu gak Rekan Commuters? Kini telah dilakukan revitalisasi di 4 stasiun di wilayah 2 Bandung (St. Ciroyom, St. Cimahi, St. Gadobangkong dan St. Cimindi) oleh DJKA, KAI Commuter, dan BTP Jawa Barat dengan peninggian peron sebagai peningkatan pelayanan kepada pengguna,” demikian tulis akun Instagram resmi KAI Commuter dikutip, Selasa 6 Februari 2024.
Dengan direvitalisasinya empat stasiun tersebut diharapkan semakin menambah kenyamanan penumpang KA Lokal Commuter Line Bandung Raya.
Keempat stasiun yang direvitalisasi itu, yakni Stasiun Ciroyom dengan kode CIR itu, berada di ketinggian 709 meter di atas permukaan laut.
Dulu stasiun itu hanya berupa halte kecil. Namun saat ini berkembang dengan bangunan yang lebih luas, dengan memiliki 5 jalur rel meski sistem persinyalan masih manual.
Saat ini juga telah terdapat peron tinggi untuk mempermudah penumpang naik dan turun kereta api.
Lalu Stasiun Cimahi. Stasiun dengan kode CMI ini awalnya hanya halte pada 1884, dan merupakan bagian bersejarah dari jaringan kereta api di Tanah Priangan.
Cimahi tumbuh menjadi kota militer strategis bahkan pusat militer dan kota pertahanan penting setelah Bandung, dianggap sebagai ibukota pengganti Jakarta.
Bangunan stasiun yang direnovasi pada awal 1900-an itu mencerminkan arsitektur vernakular Belanda dengan gable, ventilasi lebar dan atap pelana.
Di tengah perjalanan KA yang melonjak 5 kali lipat setelah pembangunan stasiun baru, Stasiun Cimahi mempertahankan keberartiannya dalam sejarah KA di wilayah Priangan.
Saat ini stasiun itu juga memiliki peron tinggi untuk mempermudah penumpang naik-turun kereta api.
Stasiun Gadobangkong, Stasiun dengan kode GK itu berada di Gadobangkong Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, dengan ketinggian 713 di atas permukaan laut.
Stasiun KA kecil kelas 3 itu tidak memiliki kendali sinyal sendiri, tapi kendali sinyal yang berada di Stasiun Padalarang.
Stasiun yang hanya memiliki dua jalur rel dan terletak di dekat Jalan Raya Cimahi – Padalarang itu, kini sudah dilengkapi dengan peron tinggi beratap yang akan semakin memudahkan naik-turun penumpang KA Lokal.
Kemudian Stasiun Cimindi Stasiun dengan kode CMD, merupakan stasiun kelas 2 yang berlokasi di Campaka, Andir Kota Bandung.
Meski terletak di Kota Bandung, halaman depan dan wesel baratnya masuk ke wilayah Kota Cimahi. Lokasi stasiun itu juga dekat dengan Bandara Husein Sastranegara.
Sama dengan 3 tigatasiun lainnya, Stasiun Cimindi juga telah terdapat fasilitas peron tinggi beratap.
“Transformasi itu bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penumpang, menjadikan perjalanan lebih baik dengan KAI Commuter,” sebut keterangan akun itu. ***