Mojokerto – Pasangan suami istri (pasutri) yang berlibur di Mojokerto berakhir tragis. Keduanya meninggal dunia terseret derasnya arus sungai saat sedang bermain air.
Ririn Martiningsih (52) dan Ari Budi Yuwono (52) hanyut terseret arus Sungai Banyak, yang berada di Dusun Watu Tumang Desa Candiwatu Pacet Mojokerto, Minggu 11 Februari 2024.
Jasad Ririn ditemukan mengambang tanpa busana di Sungai Mojokerto. Sedangkan jasad Ari (suaminya) hilang belum ditemukan.
Keduanya terseret derasnya arus Sungai Banyak saat sedang bermain di sungai tersebut, bersama empat orang keponakannya.
Sementara adik kandung Ririn, Sukrisno Adi (50) mengatakan kakaknya biasa menghabiskan libur akhir pekan di sebuah rumah singgah yang berada di Dusun Watu Tumang.
Korban juga sering bermain di Sungai Banyak bersama beberapa keponakannya.
Pada hari nahas itu, Sabtu 10 Februari 2024, mereka berlibur di rumah singgah bersama empat keponakannya.
Rumah singgah tersebut berada di tengah area persawahan. Sementara sekitar 20 meter di depannya, terdapat aliran Sungai Banyak.
Sukrisno menjelaskan, Ririn dan Ari bermain di Sungai Banyak bersama empat keponakannya sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, hujan masih gerimis.
Saat itu hujan deras turun hingga mereka meminta keempat keponakannya untuk keluar dari sungai. Nahas, sebelum pasutri itu sempat keluar sungai, arus besar menerjang dari selatan ke utara.
Pasutri yang tinggal di Jalan Panderman Raya nomor 9 Perumahan/Kelurahan Wates Magersari, Kota Mojokerto itu pun hanyut terbawa arus.
Ririn ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB. Jasad perempuan itu ditemukan dalam kondisi telanjang dengan luka di bagian kepala.
Jasad itu ditemukan mengambang di sungai Desa Kutoporong Bangsal Mojokerto. Dari hasil identifikasi, jasad itu dipastikan korban Ririn yang hanyut di Sungai Banyak.
“Sudah dikonfimasi Kanit Reskrim, mayat perempuan tersebut korban hanyut dari Pacet,” kata Kapolsek Bangsal AKP M Khusen dalam keterangannya.
Kapolsek Pacet AKP Agus Setiawan, membenarkan mayat perempuan telanjang itu adalah Ririn. Hal itu diketahui setelah dilakukan identifikasi di RSUD Prof. dr. Soekandar Mojosari.
Sementara itu jasad Ari masih belum ditemukan. BPBD Kabupaten Mojokerto bersama para relawan langsung melakukan operasi pencarian.
Warga juga membantu memantau beberapa titik aliran Sungai Banyak. Usaha pencarian juga melibatkan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Kabupaten Mojokerto.
Namun, hingga saat ini jasad Ari Budi Yuwono masih belum ditemukan. ***