Helsinki – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) di Finlandia dan Estonia telah memberikan suara mereka, Sabtu 10 Februari di TPS LN 001 KBRI Helsinki.
Ini merupakan momen khusus, terjadi empat hari sebelum pemilu diadakan di Indonesia, menjadi tanda semangat demokrasi di kalangan diaspora WNI.
Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Helsinki untuk wilayah Finlandia dan Estonia Ari Nursenja Rivanti, menyatakan, partisipasi ini bukan sekadar penggunaan hak pilih.
Namun, sebagai dedikasi terhadap nilai-nilai demokrasi. Apalagi, pencoblosan dilakukan saat musim dingin Eropa, dengan suhu mencapai minus 10 derajat Celsius.
“Situasi pemilu di TPS LN 001 KBRI Helsinki berlangsung kondusif dan aman. Kami sangat mengapresiasi partisipasi warga Indonesia, yang telah datang untuk menggunakan hak suaranya,” kata Ari dalam keterangannya dikutip, Senin 12 Februari 2024.
Mereka datang ke TPS di tengah kondisi cuaca yang tidak mudah. “Kami turut berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi menjaga kelancaran dan keamanan proses pemilu ini,” lanjutya.
Total ada 258 individu yang datang langsung ke TPS, yang dibuka sejak pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat. Sedangkan 324 lainnya memilih melalui pos.
Kehadiran mereka mencerminkan keberagaman dan kesatuan dalam berdemokrasi.
Ada pemilih yang tercatat datang dari Kota Oulu sejauh 606 kilometer, di sebelah utara Helsinki atau sekitar 6 jam perjalanan naik mobil.
Belasan pemilih lainnya menyeberangi Teluk Finlandia selama dua jam naik kapal, tepatnya dari Ibukota Tallin Estonia, yang berbeda negara namun masih termasuk negara akreditasi KBRI Helsinki.
Khusus untuk Finlandia dan Estonia, PPLN mengikuti metode pemungutan suara yang efektif dan aman, membatasi pilihan pada TPS dan POS, sesuai Peraturan KPU No 25 tentang Tungsura.
Keputusan itu didasari oleh penilaian kondisi objektif dan logistik, memastikan setiap suara terhitung tanpa mengurangi keamanan dan integritas proses pemilihan.
“Khusus wilayah Finlandia dan Estonia, berdasarkan Peraturan KPU No 25 tentang Tungsura dan setelah mempertimbangkan kondisi objektif dan logistik, pemungutan suara bagi WNI hanya dapat dilaksanakan melalui dua metode, yakni POS dan TPS,: papar Ari.
Angka partisipasi pemilih tercatat mencapai 66,33 persen. Jumlah itu melonjak dari pelaksanaan pemilu sebelumnya di tahun 2019.
Pemungutan suara di TPS KBRI Helsinki tidak hanya menjadi ajang pemilihan, tetapi juga titik temu kehangatan komunitas.
Beberapa warga turut membuka lapak menjual berbagai panganan khas Indonesia, seperti sate ayam, rendang, bakso hingga kue cucur.
Proses penghitungan suara yang akan dilakukan serentak dengan Indonesia pada 14 Februari 2024, dijamin akan berlangsung dengan transparan dan keamanan maksimal
Selain itu, pelaksanaannya diawasi kamera CCTV, yang menegaskan komitmen PPLN terhadap pemilu yang jujur dan adil.
Ini adalah cerminan dari dedikasi tanpa henti PPLN dan komunitas Indonesia di luar negeri, untuk menjaga semangat demokrasi, mengukir sejarah partisipasi mereka dalam membangun Indonesia dari jauh.
“Keamanan dan integritas pemilihan kami utamakan untuk memastikan kepercayaan terjaga dalam setiap langkah pemungutan suara,” tegasnya. ***