Garut – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut telah melakukan pemantauan dan penilaian banjir bandang di perkampungan warga Kecamatan Cisurupan.
Berdasarkan pemantauan tersebut menunjukkan, penyumbatan drainase menjadi pemicu meluapnya air saat turun hujan.
“Hasil penilaian dan survei di lapangan menunjukkan, kejadian itu disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lama, serta penyumbatan pada saluran drainase Cileet,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut Daris Hilman dikutip, Jumat 23 Februari 2024.
Menurut Daris, banjir bandang di Kampung Cibojong Desa Balewangi Kecamatan Cisurupan, terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.
Air yang mengalir dengan deras katanya, membawa material seperti tunggul bambu yang menyumbat saluran drainase, sehingga air meluap dan menyapu jalan serta permukiman warga.
“Karena tunggul bambu terbawa air yang deras, air meluap hingga mencapai ketinggian sekitar 80 sentimeter di jalan kabupaten,” katanya.
Daris menyatakan, daerah yang terkena dampak banjir tersebut sudah mendapat penanganan dari BPBD Garut dan instansi terkait.
Termasuk dari unsur kepolisian, TNI dan relawan untuk membersihkan lingkungan dan rumah warga yang tercemar lumpur akibat banjir.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja banyak material lumpur yang menyebabkan lingkungan dan jalanan kotor.
Saat ini kondisinya sudah bersih dan kendaraan telah dapat melintas di jalan tersebut. “Rumah telah dibersihkan dari sisa-sisa lumpur, UPT Disdamkar Cikajang juga berupaya membersihkan akses jalan kabupaten agar bisa dilewati kendaraan,” tegasnya.
Sebelumnya BPBD Kabupaten Garut telah melakukan asesmen daerah terdampak banjir bandang di Kecamatan Cisurupan, yang dipicu penyumbatan drainase.
Terkait antisipasi agar tidak terjadi lagi banjir bandang saat turun hujan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta pemerintah kecamatan dan desa untuk melakukan normalisasi drainase.
Selain itu BPBD Garut mengedukasi warga terkait mitigasi bencana alam agar selalu waspada dan memiliki pemahaman, dalam menghadapi kejadian bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“BPBD melakukan edukasi perihal mitigasi bencana kepada masyarakat sekitar agar selalu waspada mengingat curah hujan tinggi,” katanya.
Kepala Polsek Cisurupan Iptu Asep Saepudin menyatakan, kondisi lingkungan daerah yang terdampak banjir di kawasan kaki Gunung Papandayan itu sudah dibersihkan, warga pun kembali beraktivitas seperti biasa.
“Pentingnya untuk menjaga lingkungan sekitar, karena potensi bencana alam yang ditimbulkan bisa terjadi kapan saja,” kata Asep. ***