Bandung – Angin puting beliung menerjang kawasan di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, pada Rabu sore.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kejadian angin puting beliung tersebut.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu menyatakan, terjangan angin puting beliung tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Angin puting beliung itu mengakibatkan atap rumah warga dan sejumlah pabrik beterbangan disapu puting beliung.
“Angin puting beliung mengakibatkan atap rumah warga di Kecamatan Jatinangor beterbangan. Puting beliung itu pula merobohkan pagar dan atap PT Kahatex Bandung,” kata Rahayu dalam keterangannya dikutip, Kamis 22 Februari 2024.
Teguh Rahayu menyatakan, perbatasan Bandung – Sumedang sedang dilanda hujan dengan kategori ekstrem saat terjadinya puting beliung tersebut.
Menurutnya, puting beliung tersebut terjadi karena adanya pertumbuhan awan CB, yang disertai dengan angin kencang.
“Tampak hujan ekstrem dari radar lokasi kejadian. Puting beliung merupakan dampak ikatan pertumbuhan awan CB dan berlanjut hujan deras, disertai angin kencang dengan durasi singkat dan skala lokal,” katanya.
Ia mengatakan, indeks labilitas berada pada kategori yang labil sedang hingga tinggi, di sebagian wilayah Jawa Barat.
“Hal tersebut berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif, khususnya pada skala lokal,” tegas Teguh Rahayu.
BMKG juga katanya, telah membuat peringatan dini cuaca ekstrem di Jabar per 21 Februari 2024. mulai pukul 11.30 hingga 16.40 WIB sebanyak 4 kali.
“Untuk wilayah terdampak kejadian cuaca ekstrim bencana hidrometeorologi tersebut, masih kami pantau hingga saat ini,” lanjutnya. ***