Indramayu – Empat pelajar SMPN 1 Pasekan terlibat kecelakaan maut di jalan raya desa Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Dua pelajar tewas sedangkan dua lainnya mengalami luka berat.
Kepala Sekolah SMPN 1 Pasekan Eko Raharjo menyatakan, insiden nahas itu terjadi pada Kamis kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB.
Keempat pelajar berinisial S, Y, D dan A hendak pulang sekolah menuju rumah masing-masing, dengan mengendarai dua sepeda motor yang saling berboncengan.
“S berboncengan dengan Y, sedangkan D berboncengan dengan A. Motoy mereka saat itu melaju secara beriringan,” katanya di RSUD Indramayu, Jumat 1 Maret 2024.
Menurutnya, kendaraan yang ditumpangi S dan Y melaju lebih dahulu. Namun, saat tiba di lokasi kejadian berputar arah tanpa memberi tanda sebelumnya.
Dari arah berlawanan lalu datang kendaraan yang ditumpangi D dan A dengan kecepatan tinggi, sehingga tabrakan pun tak terhindarkan.
Berdasarkan informasi dari saksi, motor yang ditumpangi S dan Y tadinya lurus, tiba-tiba putar balik tanpa ada tanda-tanda atau menyalakan sen. Lalu motor D dan A hendak menyalip tukang mainan dengan gerobak (motor) muatan penuh.
“Ketika baru menyalib tukang jualan mainan itu tiba-tiba dari arah berlawanan datang motor yang ditumpangi S dan Y. Tanpa terhindarkan terjadi tabrakan adu banteng,” katanya.
Eko menyatakan, satu orang siswanya berinisial D meninggal di lokasi kejadian, sedangkan satu orang lainnya berinisial A meninggal di perjalanan menuju rumah sakit.
“Jadi yang meninggal dua orang semuanya kelas 7. Menurut informasi. Yang satu mungkin luka dalam dan meninggalnya pada saat perjalanan menuju Rumah Sakit,” lanjutnya.
Selain korban meninggal lanjut Eko, ada dua orang siswa lainnya mengalami luka berat, yakni S dan Y. Saat ini, keduanya masih menjalani perawatan di RSUD Indramayu.
“Dua orang lagi masih berada di rumah sakit, yaitu S kelas 9 dan Y kelas 7,” lanjutnya
Humas RSUD Indramayu Tarmudi mengatakan, korban meninggal akibat kecelakaan tersebut karena mengalami luka di bagian kepala.
“Mungkin tidak menggunakan helm pelindung kepala, jadi ketika terjadi benturan langsung terjadi mungkin pendarahan otak dan meninggal,” tegasnya.
Tarmudi menjelaskan, dua korban lainnya saat ini tengah menjalani perawatan intensif di ruang NCCU dan Cengkir 1 karena mengalami patah tulang.
“Yang satu ada beberapa fraktur di bagian tulang kaki kanan kiri dan tangan. Sedangkan yang satunya dengan kondisi fraktur fibula (dominasinya luka patah tulang),” lanjutnya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Indramayu AKP Enggar Jati Nugroho melalui Kanit Gakkum Satlantas Polres Indramayu Ipda Masnan, membenarkan atas adanya peristiwa tersebut.
“Ya benar, soal kecelakaan tersebut kami masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan sejumlah saksi,” ungkapnya. ***