Surabaya – Ledakan terjadi di Mako Brimob Kantor Subdensi Pom Detasemen I Kepolisian Daerah Jatim Surabaya, Senin 4 Maret pukul 10.19 WIB.
Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto mengatakan, ledakan itu diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
“Jibom Gegana Polda Jatim kebetulan belum memiliki gudang yang standar. Jadi sisa-sisa bahan peledak itu disimpan di sebelah kantor. Pagi tadi meledak,” katanya.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada korban jiwa dari peristiwa ledakan itu. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian material kantor sama mobil yang berisi perlengkapan untuk peledakan Jibom,” katanya.
Saat ini kata Imam, pihaknya masih bekerja melakukan olah TKP, termasuk dibantu oleh Reskrim dari Polres Tanjung Perak Surabaya.
Berdasarkan informasi, ledakan terdengar sebanyak 3 kali hingga radius 3 kilometer dan 1 ledakan susulan diduga menyebabkan korban.
Ledakan awal terjadi pukul 10.30 WIB, sedangkan 1 ledakan susulan terjadi sekitar pukul 13.10 WIB.
Menurut warga setempat, mereka mengaku mendengar ada korban akibat 3 ledakan berturut-turut dan 1 ledakan susulan tersebut.
Disebutkan, ada sejumlah korban luka pasca-ledakan di Mako Brimob tersebut. Hal itu tercermin dari bolak baliknya mobil ambulans ke lokasi.
“Kata polisi dan warga ada (korban), sempat ada (ambulans) juga, iya (keluar masuk lokasi). Jalan pun sempat ditutup sekitar 2 jam,” katanya.
Sementara itu, dampak ledakan keras itu tidak hanya menimbulkan koban luka, tapi masjid di dalam kompleks Mako Brimob itu pun mengalami kerusakan.
Bahkan, atap dan genting-genting berjatuhan. Begitupun kaca-kaca pos penjagaan Mako Brimob pecah berantarakan.
Selain masjid dan pos penjagaan, rumah yang lokasinya berdekatan dengan pintu masuk Mako Brimob itu pun rusak. “Ya, lagi dibersihkan yang rusak dan pecah,” kata petugas. ***