Muara Enim – Crane pembangunan flyover roboh menimpa kereta api di Muara Enim Sumatera Selatan. Dua orang tewas dalam kejadian itu dan 7 orang terluka
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan (Sumsel) Surya Perdana menyatakan, insiden bermula saat operator ingin memasang girder.
Girder tersebut diangkat untuk selanjutnya diletakkan ke bentang flyover, yang posisinya berada di atas rel kereta api.
“Insiden ambruknya girder terjadi saat dilakukan erection girder. Balok diangkat lalu diluncurkan ke bentang yang ada di atas rel. Bentang itu di antara abutment 1 dan abutment 2,” katanya, Kamis 7 Maret 2024.
Sebelumnya kata Surya, pihaknya telah melaksanakan zone inspection sekitar pukul 09.00 WIB bersama PT KAI.
Setelahnya, kemudian dilakukan lifting pengangkatan balok.
Lalu pada pukul 09.30 dilakukan peluncuran balok ke lokasi peletakan bentang, hingga akhirnya terjadilah insiden rangka crane ambruk.
“Saat balok akan diletakkan di posisi nomor 2 lalu akan digeser ke ujung nomor 1 di tepi arah ke Muara Enim, saat itulah terjadi miskomunikasi operarot erector launcher antara abutmen 1 dan 2,” katanya.
“Ada yang terlalu cepat mengangkat dan tidak seimbang, kemudian berpengaruh kepada launchernya, hingga menyebabkan crane terguling ke kanan,” lanjutnya.
Pada saat itulah, kereta api Babaranjang melintas dan langsung tertimpa rangka crane.
Setelah kejadian, pihaknya berupaya mengevakuasi jalur kereta dengan meminggirkan material crane yang ambruk. “Kita geser ke pinggir dulu supaya kereta bisa melintas.
Kereta yang melintang di jalan berhasil dipinggirkan sekitar pukul 14.30 WIB, sehingga kendaraan sudah bisa melintas.
Kondisi jalan sudah normal dan bisa dilintasi dari dan ke dua arah,” katanya. ***