Tarakan – Lokasi jatuhnya pesawat kargo milik Smart Air akhirnya ditemukan tim SAR gabungan di kawasan Binuang Kalimantan Utara (Kaltara).
Penemuan puing pesawat di lokasi tersebut ada harapan kedua kru pesawat dalam kondisi selamat.
Hal itu menyusul adanya sinyal asap dari api unggun di sekitar lokasi kecelakaan, yang berada di tengah hutan belantara.
Untuk memastikan hal tersebut, tim SAR gabungan langsung melakukan pergerakan ke titik jatuhnya pesawat, Minggu 10 Maret 2024.
Komandan Lanud Anang Busra Kota Tarakan Kolonel Pnb Bambang Sudewo, membenarkan penemuan pesawat Smart Air yang jatuh sekitar 5,6 kilometer dari Bandara Juwata Tarakan.
“Puing pesawat ditemukan pada koordinat 3°43’45.80″N115°56’54.45″E. Ada api yang diduga dibuat korban yang masih hidup untuk memberikan tanda,” kata Kolonel Bambang dalam keterangannya.
Menurutnya, lokasi jatuhnya pesawat ditemukan setelah tim SAR gabungan menggunakan heli dan pesawat boeing 737 khusus pendeteksi sinyal.
Kru pesawat kemudian mengambil gambar di lokasi dan memperlihatkan posisi pesawat kargo tersebut, berada di antara pepohonan besar.
Lokasi jatuhnya pesawat berada di hutan belantara dan jalur menuju titik evakuasi sulit dijangkau.
Tanda api unggun diharapkan menjadi sinyal jika kedua kru pesawat, yakni Captain M Yusuf (29) warga Bekasi Selatan Jawa Barat, dan Deni S (35) asal Wonoharjo Pangandaran Banten selamat.
“Tim SAR gabungan di Malinau sudah bertolak menuju lokasi pencarian untuk melaksanakan pencarian, sesuai rencana operasi penyelamatan,” kata Kepala Basarnas Tarakan Syahrildi Tarakan.
Sebelumnya, pesawat pengangkut sembako dengan nomor registrasi PK-SNE hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Juwata tujuan Binuang, pada Jumat 8 Maret pukul 08.25 Wita. ***