Sidoarjo – Tawuran di tengah kota Sidoarjo menewaskan satu orang. Sedangkan korban lainnya, yakni satu orang mengalami luka berat.
Berdasarkan informasi, tawuran antara pelajar tersebut terjadi pada Minggu 10 Maret dinihari, sekitar pukul 02.30 WIB.
Lokasinya berada di Jalan Pahlawan dari arah Mall Ramayana menuju Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS). Tepatnya di depan Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial PMKS Sidoarjo.
Kejadian tersebut dibenarkan Sekuriti Sun Hotel Andhika yang mengaku, dirinya tidak mengetahui secara pasti kejadiannya.
“Saya tidak mengetahui pasti kejadiannya, yang jelas ada dua orang yang tergeletak di jalanan,” kata Andhika, Minggu 10 Maret 2024.
Andhika menyatakan, korban tergeletak dengan luka sabetan benda tajam. “Dua orang yang tergeletak itu, satu korban meninggal dunia di lokasi, satu lagi luka berat,” katanya.
Korban tewas dalam tawuran tersebut terkena sabetan senjata tajam, yang mengenai pada bagian wajahnya.
Dokter Forensik Rumah Sakit Pusdik Sabhara di Porong dr. Ahmad Yudianto menyatakan, pihak rumah sakit Pusdik Sabhara Porong menerima korban sudah dalam kondisi meninggal.
“Sampai di rumah sakit sekitar pukul 03.49 WIB korban dalam kondisi sudah meninggal,” kata dr. Yudianto di Rumah Sakit Pusdik Sabhara Porong.
“Pada tubuh korban ada kekerasan sajam dan kekerasan tumpul yang mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi,” tegasnya.
Yudianto menjelaskan, sesuai prosedur pihaknya harus melakukan pemeriksaan jenazah luar maupun otopsi. Ditemukan bekas luka senjata tajam di wajah, leher, dada, lengan dan juga kakinya.
Sementara itu Andhika menceritakan, awalnya ia melihat konvoi belasan sepeda motor. Sesampainya di lokasi terjadi bentrokan sesama pengendara motor.
“Mendengar suara gaduh dan teriakan minta tolong, saya lalu memberanikan diri mendekati ke lokasi. Ternyata sudah ada dua korban yang tergeletak,” tegasnya.
Ia menambahkan, setelah kejadian itu banyak masyarakat berdatangan ke lokasi kejadian. Warga menduga, korban dan pelaku merupakan oknum dari perguruan silat.
“Saya tidak mengetahui secara pasti baik korban dan pelaku dari kelompok apa, yang saya ketahui korban menggunakan pakaian serba hitam,” lanjutnya. ***