Semarang – Hujan deras yang turun sejak Rabu kemarin menyebabkan 6 kabupaten/kota di Jateng terendam banjir. Kota Semarang jadi salah satu wilayah terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Kamis 14 Maret 2024 melaporkan,6 daerah di Jateng yang terendam banjir itu yakni Kota Semarang dan Kabupaten Pekalongan.
Selain itu Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus.
Di Kota Semarang banjir terjadi di 11 titik. Banjir merendam rumah warga, sekolah, tempat usaha, pertokoan, jalan pantura hingga jalur kereta api.
Jumlah pengungsi mencapai 207 jiwa tersebar di beberapa lokasi. Di Kabupaten Pekalongan, banjir bandang terjadi di Desa Wangandowo Kecamatan Bojong.
Dua warga meninggal dunia karena hanyut, puluhan rumah rusak dan sejumlah fasilitas umum rusak. Tercatat 61 orang terpaksa mengungsi.
Kepala BPBD Jateng Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap korban bencana di sejumlah daerah.
Pihaknya bersama BPBD Kabupaten/Kota sudah menyiapkan sejumlah personel maupun peralatan untuk evakuasi warga.
“SOP (standar operating procedure) penanganan kita hampir sama. Pertama penyelamatan, yang jadi upaya utama dalam penyelamatan masyarakat,” katanya.
“Bukan bicara harta benda, itu ditinggal dulu. Masyarakat harus aman dulu,” lanjut Bergas dalam keterangannya.
Selain melakukan evakuasi, BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota juga menyediakan tempat pengungsian, menyiagakan pompa air portable dan mendirikan dapur umum.
Selai itu juga mendistribusikan logistik makanan ke warga yang terdampak, hingga kerja bakti dengan warga membersihkan puing-puing pasca-banjir bandang.
“Kami juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengeloalaan Sumber Daya Air (PSDA) untuk penanganan kondisi sungai,” tegas Bergas.
Untuk banjir di Kota Semarang, BPBD Jateng telah mendistribusikan bantuan berupa 300 kg beras, 1.200 bungkus mie instan dan 384 air mineral.
Juga 200 kaleng sarden, 96 liter minyak goreng, 40 bungkus makanan siap saji, 48 kg gula pasir, 200 pack teh celup dan 264 bungkus kopi bubuk.
Bergas menambahkan, berdasarkan pantauan yang dilakukan, banjir yang terjadi di sejumlah daerah sudah banyak yang surut, walaupun di beberapa titik masih ada genangan.
Ia mengimbau, warga yang berada di daerah yang rawan bencana banjir dan longsor tetap waspada, mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih memungkinkan terjadi.
“Kalau kita tinggal di lokasi yang rawan longsor dan banjir, tentunya yang bisa kita lakukan mengurangi kerugian saat kejadian bencana terjadi,” lanjutnya.
Kepala Dinas Sosial Jateng Imam Maskur menyebut, pihaknya menggerakkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke sejumlah lokasi bencana.
“Kami juga sudah mendistribusikan bantuan logistik makanan ke sejumlah tempat pengungsian, di antaranya beras, minyak goreng, sarden, dan sebagainya,” katanya.
Logististik itu sudah disitribusikan ke sejumlah daerah yang terkenda dampak banjir. Antara lain wilayah Kaligawe dan Tlogosari Kota Semarang. ***