Bogor – Tujuh siswa dievakuasi BPBD Kabupaten Bogor dari reruntuhan bangunan SMA Negeri 1 Ciampea dalam kondisi luka-luka.
“Tujuh orang mengalami luka-luka, empat dilarikan ke RSUD Leuwiliang dan tiga orang lainnya dibawa ke tukang urut di wilayah sekolahan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Ratik) BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani, dikutip Jumat 15 Maret 2024.
Para korban mengalami luka beragam akibat tertimpa puing reruntuhan. Mulai dari memar, lecet hingga sobek pada bagian kulit karena terkena baja ringan.
Adam menjelaskan, para korban merupakan siswa kelas XI – 9 SMAN 1 Ciampea. Saat atap bangunan kelas ambruk, siswa kelas XI – 9 yang berjumlah 31 orang sedang menggelar kegiatan belajar.
“Jumlah siswa 36 orang, yang tidak masuk lima orang. Jumlah siswa di kelas pada saat kejadian 31 ada orang,” katanya.
Atap bangunan SMAN 1 Ciampea itu ambruk pada Kamis kemarin pukul 10.55 WIB. Hal itu dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor sejak Kamis dinihari.
Saat ini tim BPBD masih melakukan pencarian barang milik siswa, yang tertimbun puing-puing atap bangunan. Antara lain dua ponsel dan satu tas.
“Situasi belum kondusif karena struktur bangunan kelas yang ambruk belum sepenuhnya ambruk, tiang struktur bangunan kelas pun masih terlihat patah,” katanya.
Berdasarkan hasil keputusan dari pihak kepolisian dan sekolah, bangunan kelas yang ambruk akan diselidiki terlebih dahulu dan belum boleh dibersihkan.
Seperti diketahui, sebelumnya peristiwa ambruknya atap sekolah yang berlokasi di Desa Cibadak Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor itu terjadi, saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Ambruknya atap bangunan SMAN 1 Ciampea dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor sejak Kamis dinihari. ***