Moskow – Sedikitnya 60 orang tewas dan 145 mengalami luka-luka saat sejumlah orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah penonton konser di dekat Moskow Rusia, Jumat waktu setempat.
Anak-anak dilaporkan menjadi korban tewas dan terluka dalam insiden penembakan di gedung konser Crocus. Lusinan ambulans pun tiba di lembaga perawatan darurat Sklifosovsky di Moskow.
Sementara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow langsung berkoordinasi dengan pihak setempat, terkait penembakan yang terjadi di Crocus City Hall Concert Moskow itu.
Berdasarkan keterangan KBRI menyatakan, sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam penembakan tersebut.
“KBRI Moskow berkoordinasi dengan otoritas setempat dan warga Indonesia di Rusia. Belum ada indikasi adanya WNI yang jadi korban,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemenlu RI Judha Nugraha, Sabtu 23 Maret 2024.
Menurutnya, aparat keamanan Rusia telah dan akan terus melakukan inspeksi penjagaan keamanan yang ketat setelah kejadian tersebut.
“KBRI Moskow juga telah menyampaikan imbauan kepada warga Indonesia agar waspada, dan segera menghubungi hotline KBRI Moskow jika mengalami situasi kedaruratan. Nomor hotline Pelindungan WNI KBRI Moskow : +79857502410,” kata Judha.
Sementara itu ISIS mengaku bertanggung jawab atas salah satu serangan paling mematikan di Rusia dalam beberapa dekade tersebut.
Sejumlah pria bersenjata mulai menembaki warga yang meringkuk di Balaikota Crocus, tepat sebelum grup rock era Soviet “Picnic” tampil di teater berkapasitas 6.200 kursi di pinggiran barat Moskow.
Video terverifikasi menunjukkan, orang-orang mengambil tempat duduk di aula lalu bergegas menuju pintu keluar ketika tembakan berulang kali bergema di tengah teriakan.
Video lainnya menunjukkan sejumlah pria menembaki sekelompok orang. Beberapa korban tergeletak tidak bergerak di genangan darah.
“Tiba-tiba ada ledakan di belakang kami, tembakan. Saya tidak tahu apa,” kata seorang saksi mata, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, dilansir Reuters.
“Orang-orang terinjak-injak karena semua orang berlarian menuju eskalator,” kata saksi mata. “Semua orang berteriak; semua orang berlarian”.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menyatakan, puluhan orang tewas dan kementerian regional mengatakan 145 orang terluka. FSB mengatakan, tindakan keamanan ekstra diberlakukan.
Jumlah korban tewas tampaknya akan meningkat dan hal itu menjadikannya salah satu serangan terburuk di Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan pada 2004.
Ketika itu militan Islam menyandera lebih dari 1.000 orang, termasuk ratusan anak-anak. ***