Gresik – Ribuan bangunan yang berada di Pulau Bawean Kabupaten Gresik mengalami kerusakan, akibat gempa yang berpusat di Tuban Jatim, Minggu 24 Maret 2024.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat, sedikitnya 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah dan 12 gedung perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan.
Kalaksa BPBD Gresik Sukardi menyatakan, jumlah bangunan rusak tersebut merupakan kerusakan ringan, sedang, hingga rusak berat.
“Di Pulau Bawean total ada lebih dari 2.000 bangunan rusak, baik itu kerusakan ringan, sedang maupun berat,” kata Sukardi.
Menurutnya, dari 2.000 lebih bangunan rusak itu ada sekitar ratusan bangunan yang mengalami kerusakan berat. Lokasinya berada di dua kecamatan, yakni Sangkapura dan Tambak.
“Itu data yang masuk ke kami, tapi belum terverifikasi,” katanya.
Ia mengatakan, kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Tambak. Kerusakan tidak hanya menimpa rumah warga, tapi juga gedung perkantoran, sekolah, puskesmas, masjid dan fasilitas umum lainnya.
Masjid Jami Al Muhajirin sebagian bangunannya roboh di Dusun Balikbakgunung, Sangkapura Pulau Bawean Gresik.*
“Bangunan yang rusak berat ada 387 di Kecamatan Tambak. Sedangkan di Sangkapura ada 44 bangunan yang rusak berat,” lanjut Sukardi.
Dampak gempa itu membuat warga Bawean memilih meninggalkan rumah untuk sementara waktu, dan memutuskan tinggal di tempat terbuka.
Sudah dua hari warga mengungsi di lapangan sepakbola, sawah hingga pegunungan. Mereka membangun tenda dengan peralatan seadanya.
“Dari data terakhir, hampir semua warga Kecamatan Tambak dan Sangkapura mengungsi di tempat terbuka, yang tidak jauh dari rumahnya. Sebagian berkumpul di pegunungan,” tegasnya.
Sukardi menyebutkan, warga Bawean saat ini masih belum mau kembali ke rumah masing-masing. Mereka masih trauma dengan kondisi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
“Kami juga membawa bantuan ke sini. Bantuan antara lain matras, tenda, kasur hingga selimut. Selain itu makanan siap saji juga,” katanya. ***