Bandung – Warga temukan satu jasad korban longsor Kampung Gintung Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat di aliran Sungai Citarum Legok Tasrip Cipongkor, Rabu pagi pukul 05.00 WIB.
Jasad yang ditemukan sekitar 15 kilometer dari lokasi longsor adalah anak-anak berjenis kelamin laki-laki. Pertama kali ditemukan oleh Aan (60), warga Kecamatan Cipongkor.
Dengan demikian, total warga hilang yang sudah ditemukan berjumlah lima jiwa. Semuanya dalam kondisi meninggal dunia.
Menurut Aan, penemuan jasad yang mengambang itu berawal saat dirinya sedang mencari kayu di pinggir bendungan Saguling.
Ketika itu, ia melihat ada yang mencurigakan di dasar sungai. Benar saja saat dilihat lebih dekat ia terkejut melihat ada kepala manusia.
“Sedang cari kayu bakar di pinggir bendungan Saguling sekitar jam 5.30 WIB. Pas sedang memotong kayu lihat ada sesuatu dikira kayu, tapi ternyata mayat mengambang dan terlihat kepalanya,” aku Aan.
Setelahnya, dirinya langsung berlari ke kantor RW untuk melaporkan mengenai penemuan mayat tersebut.
Jasad korban langsung dievakuasi oleh tim SAR gabungan terdiri atas BPBD, Basarnas, TNI dan Polri serta unsur relawan untuk dibawa ke RSUD Cililin.
“Saya langsung lari ke sini (kantor RW), mau laporin ke (ketua) RW. Pas lapor RW-nya lagi keluar nggak ada di tempat,” tegasnya.
Penemuan satu korban di aliran sungai Citarum itu juga dikonfirmasi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
Suharyanto pun langsung mengunjungi posko pengungsian korban longsor Kampung Gintung. Ia mengatakan, saat ini masih dalam proses identifikasi korban.
Menurutnya, pihaknya belum dapat dipastikan apakah korban yang ditemukan oleh warga itu bagian dari 10 warga hilang, yang sedang dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.
“Sampai sekarang ini korban jiwa ada 10 orang. Hari ini yang sudah ditemukan ada 5 jenazah, dan yang berhasil diidentifikasi baru 4,” kata Suharyanto.
Sebab jenazah yang ditemukan tadi belum terverifikasi seorang anak, apakah itu bagian dari 10 yang hilang atau memang korban baru yang masih diidentifikasi.
Ia menekankan, kepada tim SAR agar dapat menemukan 10 korban tanah longsor itu. Karena pencarian baru berlangsung tiga hari, maka kesempatan untuk menemukan semua korban masih tinggi.
“Kami rapat singkat untuk menentukan langkah penanganan. Pertama harus dilakukan yang 5 atau 6 yang belum ditemukan ini betul-betul harus kami cari, masih ada waktu 4 hari kalo golden timenya 7 hari,” lanjutnya.***