Bandung – Tim SAR Gabungan kembali menemukan tiga jasad yang tertimbun longsor Kampung Gintung Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat.
Dua korban di antaranya merupakan ibu dan anak, yang ditemukan tertelungkup berpelukan.
Tiga jasad itu ditemukan di hari keempat pencarian yang sempat dihentikan Rabu kemarin, setelah upaya pencarian sisa korban tertimbun, Kamis 28 Maret 2024.
Jasad pertama yang ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB, merupakan seorang perempuan dewasa ditandai dengan label 5.
“Label 5 itu ditemukan di kedalaman material longsor sekitar 1,5 meter. Masih di titik yang sama dengan jasad yang ditemukan dua hari sebelumnya,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung Supriono.
Tak berselang lama, petugas kembali menemukan jasad lainnya di titik tersebut. Yakni seorang anak perempuan dan seorang perempuan dewasa.
“Kedua korban label 6 dan label 7 itu kemungkinan merupakan ibu dan anak. Mereka ditemukan dalam posisi tertelungkup, ibu memeluk dan melindungi anaknya,” tegas Supriono.
Sementara itu rumah warga Kampung Gintung Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor yang rusak parah akibat longsor, bakal diganti oleh pemerintah. Para warga akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Berdasarkan data BNPB, setidaknya ada 30 rumah yang rusak parah dan dipastikan dibangun ulang. Namun tentu rumah yang rusak tidak akan dibangun di lahan yang sama.
“30 rumah hancur akan diganti. Nanti Pak Bupati dan kami akan rapat menentukan tempat relokasi. Karena di daerah longsor tidak bisa dibangun lagi, sama seperti di Kecamatan Rongga,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Menurutnya, selain 30 rumah yang bakal dibangun ulang karena rusak parah, ratusan rumah lainnya di lokasi longsor itu bakal direlokasi juga setelah tanggap darurat bencana longsor Cipongkor selesai.
“Pascatanggap darurat, ada beberapa ratus rumah yang harus direlokasi. Memang untuk yang terdampak langsung ada 30 rumah. Tentunya untuk relokasi tidak hanya 30 rumah tapi mungkin di sekelilingnya juga yang dirasa kurang aman,” kata Suharyanto.
Anggaran pembangunan rumah rusak parah berasal dari BNPB dengan nominal sebesar Rp 60 juta per unit, sedangkan rumah rusak sedang bakal mendapat penggantian sebesar Rp 30 juta. ***