Bandung – Pemkab Bandung Barat memberi bantuan pendampingan dan trauma healing bagi warga terdampak bencana, sekaligus membantu percepatan penanggulangan bencana longsor di Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor.
Menurut Penjabat (Pj) Bupati Bandung Arsan Latif, pemberian trauma healing dilakukan karena para korban mengalami syok setelah rumah mereka dihantam longsor, pada Senin alalu.
“Saya menanyakan kepada ibu-ibu, apa traumanya? Mendengarkan hujan saja sudah trauma, apalagi anak-anak,” kata Arsan dalam keterangannya, Rabu 27 Maret 2024.
Arsan mengatakan, pemberian trauma healing sekaligus memberikan pemahaman, bencana tak boleh ditangisi terus menerus tapi perlu diterima dengan sabar dan ikhlas.
“Musibah itu harus kita terima dengan senyum dan ikhlas gitu kira-kira. Makanya tadi anak-anak itu sangat berbahagia sekali,” katanya.
Lanjut, ada sejumlah metode yang bakal diterapkan seperti menghibur korban secara langsung hingga pemberian terapi tertentu.
Dengan begitu, mereka dapat menghilangkan rasa trauma itu. “Saya ingin mengajak kepada mereka, ternyata musibah itu adalah hal yang biasa,” lanjut Arsan.
Sementara itu Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Meidi memastikan, kebutuhan para pengungsi korban bencana longsor terpenuhi dengan baik .
Hal tersebut seiring dengan telah ditetapkannya status darurat bencana, yang ditetapkan hingga dua pekan ke depan.
“Untuk kebutuhan korban negara hadir, dalam hal ini semua kebutuhan dasar masyarakat itu akan ditanggung oleh pemerintah daerah,” katanya.
Ia menyatakan, bencana tanah longsor ini telah menyebabkan 34 bangunan rusak berat, mengakibatkan 151 kepala keluarga terdiri atas 527 jiwa terdampak atas kejadian itu.
menyampaikan, Pemkab Bandung Barat sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk meringankan penderitaan warga yang terdampak bencana.
“Mereka kalau yang puasa makan dua kali, kalau yang tidak puasa dikasih makan tiga kali, termasuk juga kebutuhan balita dan satu set kebutuhan peralatan bayi,” lanjutnya. ***