Bandarlampung – Polda Lampung menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam aksi penembakan terhadap Tim Resmob di depan Mapolda Lampung, pada Sabtu dinihari.
“Ditreskrimum dan Resmob bergerak cepat melakukan penyisiran dan mengumpulkan petunjuk CCTV. Kami berhasil menangkap K, sindikat penjual mobil bodong atau tanpa surat,” kata Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika di Mapolda Lampung, Minggu 7 April 2024.
Menurutnya, kronologi penembakan di depan Mapolda Lampung berawal dari Tim Resmob yang sedang melakukan penyelidikan, terhadap adanya informasi jual beli mobil bodong di Jalan Pagar Alam.
“Informasi didapat pada Rabu namun para pelaku saat itu kabur. Lalu Jumat Tim Resmob kembali dapat informasi ada aktivitas jual mobil bodong pada Sabtu dan melakukan pemantauan di Jalan Ryacudu 1 km dari Mapolda Lampung,” katanya.
Saat melakukan pemantauan lanjutnya, Tim Resmob yang berjumlah dua orang menemukan adanya aktivitas yang dimaksud.
Yakni jual beli mobil bodong jenis Honda Jazz warna abu-abu, namun di lokasi terdapat juga kendaraan Toyota VRZ berisikan empat orang.
“Total pelaku ada tujuh orang, tiga berada di mobil Honda Jazz abu-abu dan empat ada di mobil VRZ putih. Kekuatan Tim Resmob berjumlah dua orang akhirnya mereka pulang ke Mako untuk meminta bantuan,” tegasnya.
Namun kata Kapolda, saat hendak pulang ke markas Tim Resmob tersebut diikuti dari belakang oleh Toyota VRZ Putih.
Hingga sampai U-Turn di depan Itera, satu orang di mobil Toyota VRZ putih turun dan meletuskan tembakan beberapa kali.
Kemudian dua orang Tim Resmob dengan cepat memutar mobil, dan masuk ke Mapolda Lampung.
Namun pelaku di mobil VRZ putih itu juga mengikuti, hingga depan Mapolda Lampung dengan kecepatan tinggi sambil meletuskan kembali tembakan.
Kapolda mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut, termasuk arah tembakan yang dilakukan oleh para pelaku yang diduga sindikat jual beli mobil bodong itu.
Dari satu pelaku yang ditangkap, petugas sudah melakukan penggeledahan ke rumah OS alias A, namun pelaku tak ditemukan.
“Jumlah komplotan diduga ada 5 orang, 4 tersangka lainnya sudah kami kantongi identitasnya dan masih dalam pencarian,” lanjutnya. ***