Jakarta – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air yang kehilangan salah satu komika terbaiknya, Babe Cabita.
Pria dengan nama asli Priya Prayogha Pratama tersebut meninggal dunia setelah melawan penyakit langka yang dideritanya, Anemia Aplastik.
Saat kondisinya mulai membaik, Babe Cabita pernah bercerita dengan Deddy Corbuzier, ia mengira terkena DBD lantaran mengalami penurunan kondisi kesehatan mulai trombosit dan hemoglobin.
Namun demikian, saat diperiksakan ke dokter, dilaporkan bahwa kondisi tersebut bukanlah DBD.
Sebab, penyakit DBD biasanya hanya trombositnya saja yang turun. Alhasil, dirinya sempat dinyatakan kritis karena kondisi tersebut.
“Awalnya aku masuk DBD, setelah itu kalo DBD itu kan yang turun trombosit, tapi kalo aku semuanya turun. Darah putih nol, HB 6, semua pada turun saat itu,” papar Babe Cabita seperti pada rekaman podcast Close The Door di kanal Youtube Deddy Corbuzier, pada Selasa 9 Maret 2024.
Bahkan, saking menurunnya kondisi kesehatan Babe, dirinya sampai harus menerima transfusi darah. Namun darah yang dibutuhkannya bukan darah biasa, melainkan leukosit.
“Karena semuanya pada turun, ngedrop, saat itulah dikatakan kritis. Karena stok darah di rumah sakit tidak ada, sementara darah aku kalau diperiksa terus menurun,” katanya.
Namun, dalam perjalanannya untuk mendapatkan donor darah tersebut tidaklah mudah. Pasalnya darah tersebut sangat sulit didapatkan.
Ia pun telah menanyakan pihak rumah sakit, PMI dan beberapa rekannya pun menjelaskan, stoknya kosong dan tidak mudah didapatkan.
“Karena saat itu yang dibutuhkan bukan darah merah biasa tapi yang kuning itu, yang sudah disuling. Itu leukosit kalo gak salah, pokoknya yang aku butuhin yang bening itu, yang memang susah,” tegas Babe.
Dirinya jatuh kritis saat belum mengetahui, penyakit yang sebetulnya sedang diidapnya adalah Anemia Aplastik.
Bahkan, sang dokter sempat mendiagnosis dirinya terkena Leukimia. Hal itu karena sang dokter menemukan darah putih saat mengambil pemeriksaan darah pertama.
Selama berjuang melawan masa-masa kritisnya, Babe harus merasakan menggigil parah, kesulitan untuk tidur dan halusinasi.
Demamnya pun mencapai lebih dari 40 derajat Celcius, sehingga membuat dirinya semakin lemah dan mudah berhalusinasi. Babe pun mengaku dirinya sempat mengira dirinya akan meninggal dunia. ***