Bandung – Puncak arus mudik Lebaran 2024 di Jalur Nagreg dari arah Kabupaten Bandung menuju Kabupaten Garut dan Tasikmalaya telah terlewati.
Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Badung Eric Alam Prabowo mengatakan, arus lalu lintas pada Senin kemarin lebih banyak dibanding Minggu atau H-3 Lebaran.
“Volume kendaraan di Jalur Nagreg mengalami puncak arus mudik di H-2 kemarin dengan 113.298 kendaraan yang melintas Nagreg,” kata Eric,. Selasa 9 April 2024.
Menurutnya, untuk jumlah kendaraan yang melintasi Jalur Nagreg meningkat sekitar lima persen pada H-2 Lebaran 2024 dibandingkan dengan hari sebelumnya.
“Dibandingkan dengan H-3, terjadi kenaikan sekitar 5 persen. Karena pada H-3 ada sebanyak 108.000 kendaraan dan H-2 naik menjadi 113.298 kendaraan,” katanya.
Meski telah mencapai puncak, arus kendaraan yang melintas di Jalur Nagreg tetap tinggi pada H-1 Lebaran atau Selasa dinihari.
Antara lain ditandai dengan terjadinya kemacetan hingga sepanjang empat kilometer, akibat arus lalu lintas yang padat.
“Tadi sempat terjadi kemacetan yang lumayan agak panjang sekitar empat kilometer. Prediksi kami tadi dari jam 00.00 sampai dengan 03.00 WIB sudah di angka 15.000 kendaraan yang melintas,” tegasnya.
Kendaraan yang mengarah ke Jalur Nagreg didominasi oleh pemudik sepeda motor yang mencapai 64 persen, yakni 305,323 unit motor sejak H-7 Lebaran.
“Dominasinya masih tetap dengan sepeda motor. Angkanya sangat besar 64 persen untuk dominasi sepeda motor,” katanya.
Ia menambahkan, untuk pemudik kendaraan roda empat mengalami penurunan di jalur Nagreg yang disebabkan oleh kecenderungan pemudik, yang lebih memilih menggunakan Tol Cipali maupun Cisumdawu sebagai alternatif utama.
“Mungkin masyarakat lebih memilih lewat Tol Cipali. Karena memang ada one way, ada juga pengurangan tarif tol, ada juga Tol Cisumdawu dan Cipali,” lanjutnya. ***