Ishikawa – Otoritas Jepang memperbarui jumlah korban tewas akibat gempa kuat magnitudo 7,5, yang mengguncang wilayah Wajima Prefektur Ishikawa Jepang.
Sejauh ini, sudah sekitar 64 orang dikonfirmasi tewas dan lebih dari 300 orang lainnya mengalami luka-luka.
Seperti dilansir AFP, Rabu 3 Januari 2024 para pejabat otoritas Prefektur Ishikawa melaporkan, jumlah korban tewas akibat gempa pada Senin lalu terus bertambah jadi 64 orang.
Otoritas Jepang mencatat, gempa itu berkekuatan Magnitudo 7,6, sedangkan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS mencatat gempa berkekuatan Magnitudo 7,5.
Laporan pejabat lokal yang bertanggung jawab atas tanggap bencana di area Ishikawa menyebutkan, lebih dari 300 orang mengalami luka-luka. Sekitar 20 orang di antaranya mengalami luka parah.
Operasi penyelamatan terus berlangsung di wilayah Wajima Prefektur Ishikawa yang terdampak gempa paling parah.
Dikhawatirkan, masih banyak korban yang belum ditemukan terjebak di bawah reruntuhan rumah dan bangunan yang ambruk.
Para pejabat Kota Wajima, kota pesisir di Ishikawa melaporkan, sedikitnya 25 rumah ambruk di wilayahnya.
Para petugas pemadam kebakaran harus menggunakan gergaji listrik untuk bisa masuk ke dalam bangunan yang runtuh, demi mengevakuasi korban yang terjebak.
Kehancuran pusat kota Wajima Prefektur Ishikawa pasca-gempa magnitudo 7,5. /dok. NHK.*
Kebakaran hebat yang dipicu gempa juga menghanguskan sekitar 200 rumah di Kota Wajima, tepatnya di sekitar ruas jalan Asaichi yang terkenal di pusat kota tersebut. Kebanyakan yang terbakar merupakan toko kayu.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan, hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas gempa Jepang.
Lalu Muhammad Iqbal sebagai juru bicara Kemlu mengatakan, KBRI Tokyo dan KJRI Osaka terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul-simpul masyarakat Indonesia terkait kondisi para WNI.
Diketahui, terdapat 105 WNI yang saat ini berada di sejumlah tempat pengungsian yang disediakan otoritas setempat.
“Mereka tersebar di tiga lokasi yakni Ogi, Suzu dan Sakai. KBRI Tokyo sudah mendistribusikan bantuan logistik bagi WNI terdampak yang meminta bantuan,” kata Iqbal dalam pernyataan resminya.
Pemerintah Jepang saat ini sudah mencabut peringatan tsunami. Namun, masih ada kemungkinan gempa susulan dalam sepekan ke depan.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, pemerintah akan mengirimkan 2.000 anggota Pasukan Bela Diri Jepang (Japan Self-Defense Forces/JSDF) untuk membantu upaya penyelamatan, selain 2.000 petugas pemadam kebakaran dan 700 polisi yang telah dikerahkan. ***