Bandung – Arus lalu lintas Jalan Raya Bojongosoang – Dayeuhkolot masih terputus akibat banjir setinggi antara 70 hingga 80 centimeter, Jumat 12 Januari 2024.
Sejumlah pengendara memutuskan memutar arah, mengingat mereka tidak ingin mengambil risiko menerjang tingginya genangan banjir.
Namun, tidak sedikit juga warga yang memaksakan diri untuk menerobos banjir, karena harus segera sampai ke tempat tujuan mereka.
Alhasil, meeka harus rela basah-basahan bahkan motor yang dikendarainya banyak yang mogok akibat masih tingginya genangan air.
Seperti diketahui, banjir yang memutus Jalan Raya Bojongsoang – Dayeuhkolot kali ini dirasa lebih besar dan lebih parah dibandingkan kejadian serupa pada 2019.
“Ini banjirnya lebih parah dibandingkan yang terjadi pada 2019,” ungkap warga.
Banjir itu juga telah terjadi sejak Kamis malam kemarin akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kota dan Kabupaten Bandung.
Berdasarkan keterangan dari Polsek Dayeuhkolot menyatakan, banjir di Jalan Mochamad Toha depan Metro Garment ketinggian air mencapi 40 cm, hingga membuat kendaraan pun tak bisa melintas.
Selain itu genangan banjir juga terjadi di Jalan Dayeuhkolot, tepatnya di sekitar depan Kantor Pos.
Banjir juga disebutkan terjadi di Jalan penghubung Dayeuhkolot – Bojongsoang dengan ketinggian air mencapai 40 cm.
Salah seorang Relawan dari Gerbang Sedekah Bandung Asep Nugraha menyatakan, banjir yang terjadi di Dayeuhkolot membuat warga harus mencari jalan alternatif.
“Agak lumayan panjang juga genangan airnya, jadi mohon hati-hati kalau ada jalan alternatif lain di ruas jalan lain bisa dilalui,” katanya.
Menurutnya, di Citeureup Dayeuhokolot banyak rumahyang terendam banjir hingga membuat banyak warga yang harus mengungsi sejak kemarin pagi.
“Terakhir genangan banjir di Citeureup hampir mencapai ketinggian 180 cm,” kata Asep. Petugas terus melakukan evakuasi warga yang terdampak hingga siang tadi.
Warga yang dievakuasi untuk sementara mengungsi di SMPN 1 Dayeukolot, dan di sejumlah masjid. ***