Bandung – Ribuan warga di sekitar jembatan Lumajang dan TPT Sungai Cigede Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung terdampak banjir diungsikan, sejak Kamis kemarin malam.
“Kami bersama warga dan aparat terkait hingga subuh berjibaku mengevakuasi korban yang terjebak banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Puji Utama dalam keterangannya, Jumat 12 Januari 2024.
Uka menjelaskan, hingga Jumat pagi air berangsur surut. Ketinggian air di Desa Citeureup saat ini antara 100 – 180 cm, dan berharap terus surut.
Di Desa Citeureup katanya, wilayah yang terdampak banjir yakni di 17 RW mencakup 2.344 KK dan 7.027 jiwa, akibat tanggul Sungai Cigede jebol.
Lokasi pengungsian yakni di SMPN 1 Dayeuhkolot 41 KK, 130 jiwa, di Mesjid An-Nur (RW 05) dan di Kampung Ciber Sukabirus (RW 16).
“Total rumah yang terendam dan jumlah korban yang terdampak serta yang diungsikan masih di assesment serta didata. Hanya belum ada laporan ada korban jiwa,” katanya.
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur Kota dan Kabupaten Bandung, banjir juga mengepung Kabupaten Bandung, terutama wilayah selatan.
Di Kabupaten Bandung, tanggul Sungai Cigede di Kampung Lamajang Peuntas Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot jebol, pada Kamis sore.
Petugas Puskodalops BPBD Kabupaten Bandung, membenarkan derasnya terjangan banjir di Dayeuhkolot tersebut.
“Benar, titik mananya masih dilakukan assesment dan evakuasi,” kata petugas Puskodalops BPBP Kabupaten Bandung.
Berdasarkan informasi, akibat jebolnya tanggul tersebut, maka air sungai pun meluber ke kawasan permukiman warga.
Sejumlah relawan BPBD Desa Citeureup salah satunya Deni, membenarkan adanya peristiwa itu yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Peristiwa itu terjadi dekat dengan jembatan Pasigaran.
Deni menyatakan, air sungai yang meluber melanda ke beberapa RW di wilayah tersebut. Bahkan, sejumlah warga masih terjebak di rumahnya. Ketinggian air nyaris mencapai atap rumah.
“Betul, air masuk ke permukiman warga. Ada beberapa ratus KK terdampak, di RW 05 sekitar 400 KK dan di RW 17 ada sekitar 300 lebih, mereka kejebak,” katanya.
Ketinggian air lanjut Deni, mencapai 1,5 meter hingga dua meter di dalam rumah. Sehingga belum bisa melakukan evakuasi barang-barang yang ada di rumah.
“Saat ini warga terjebak fokus beberes barang-barang. Ini kejebak, kalau korban belum ada informasi,” tegasnya.
Deni memprediksi, ketinggian air akan terus mengalami kenaikan. Pasalnya, saat ini curah hujan di Bandung Raya masih berlangsung. ***