Morowali – Deputi Bidang Investasi & Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menyebut, smelter di Morowali milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) itu tidak meledak.
“Tidak ada ledakan, namun terjadi kebakaran kabel yang terjadi sekitar pukul 19.40 Wita. Namun pukul 20.15 WIB sudah dipadamkan,” kata Seto dalam keterangannya dikutip, Sabtu 20 Januari 2024.
Menurutnya, dua orang yang menjadi korban karena mengalami sesak napas. Keduanya juga telah dibawa ke rumah sakit.
Seto juga menjelaskan, pihaknya sedang mengecek informasi lebih detilnya lagi. “Saya akan lagi cek lagi mengenai detailnya,” katanya.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang beredar tungku smelter di dalam kawasan industri Morowali Sulawesi Tengah itu kembali meledak, pada Jumat malam sekitar pukul 20.45 Wita.
Smelter yang meledak kali ini yakni milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI). Menurut informasi, smelter PT SMI berada di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Kawasan industri itu berada di Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali. Dari informasi pihak kepolisian, ada 2 pekerja yang jadi korban dalam kejadian itu.
“Infonya begitu ada dua korban yang mengalami luka-luka,” sebut Kapolres Morowali AKBP Suprianto, Jumat 19 Januari malam.
Namun, Suprianto belum bisa menjelaskan detail terkait peristiwa ledakan tersebut lantaran masih proses pengecekan. “Kami masih lakukan pengecekan di lokasi,” katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya juga sempat terjadi ledakan tungku smelter di pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Pabrik tersebut juga berada di dalam kawasan industri IMIP, yang terjadi pada Minggu 24 Desember 2023 lalu.
Akibat ledakan tersebut menyebabkan 18 orang tewas, serta 41 orang lainnya sempat menjalani perawatan. ***