Bandung – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) launching program inovasi “Saku Bedas” (solusi dan aksi untuk meningkatkan usaha melalui sinergitas koperasi dan pelaku UMKM.
Program Saku Bedas bertujuan untuk meningkatkan daya saing, yang berlangsung di Koperasi Konsumen IBMT Dana Akherat Jalan Raya Arjasari Desa/Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, Selasa 30 Januari 2024.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, program inovasi Saku Bedas yang dihadirkan pemerintah tersebut untuk mensejahterakan masyarakat.
Untuk itu Dinas Koperasi dan UKM berusaha untuk terus memantau masyarakat yang bergerak di bidang koperasi maupun UMKM.
Untuk mendukung usaha masyarakat itu, Pemkab Bandung menggulirkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dengan anggaran Rp 70 miliar.
“Program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, karena ada bank emok yang merusak karakter masyarakat,” kata Dadang.
Ia mengatakan, tahap awal pemerintah memberikan pinjaman Rp 2 juta. Jika para pelaku UMKM ada kemajuan, maka pinjaman bisa dinaikkan menjadi Rp 5 juta.
“Bahkan bisa mencapai Rp 500 juta per orang melalui Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURD), dengan bunga 4 persen per tahun. Daripada masyarakat pinjam ke pinjaman online atau bank emok dengan bunga 28 persen per bulan,” tegasnya.
Dadang berharap, ada pengembangan koperasi melalui kegiatan usaha atau produksi, sehingga bisa jadi offtaker.
Begitu pelaku UMKM bergabung di koperasi kemudian produksinya ditampung di koperasi, serta koperasi yang nantinya menjual produksi tersebut.
“Ini akan lebih bagus. Anggota koperasi yang membutuhkan modal, bisa kerja sama dengan BPR Kerta Raharja atau BJB,” lanjutnya.
“Anak muda yang menganggur pun bisa mengikuti pelatihan yang sudah disiapkan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung,” ungkap Dadang.
Sementara itu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bandung Emma Dety Dadang Supriatna mengatakan, berbicara Dekranasda Kabupaten Bandung, ia akan menggaungkan potensi kerajinan.
“Dekranasda Kabupaten Bandung menampung para pelaku UMKM yang memang kategorinya lebih ke ekraf. Semua UMKM ditampung, bekerja sama dengan Kunafe membangun kriya Bedas Mart Kunafe,” kata Emma Dety.
Ia menekankan, pihaknya berusaha untuk mendorong memperbanyak koperasi di wilayahnya. Emma pun mengapresiasi sebuah koperasi yang sebelumnya koperasi simpan pinjam menjadi koperasi konsumen.
“Kami mengajak para pelaku UMKM untuk tetap berkreasi, berinovasi untuk memajukan produktivitasnya masing-masing,” lanjut Emma Dety.
Apalagi yang diharapkan Bupati Bandung kata Emma, masyarakat sejahtera. Tentunya bagaimana mereka menangkap beberapa peluang yang dicanangkan oleh Kabupaten Bandung.
“Harus berbangga hati, ternyata berbagai produk Kabupaten Bandung sangat luar biasa. Sudah ada yang sampai go internasional,” lanjutnya.
Lewat kegiatan Saku Bedas bisa menggali potensi produk Kabupaten Bandung yang masih tersembunyi, yang dinilai sangat luar biasa. ***