Nabunturan – Sedikitnya 18 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat longsor yang menimbun bus dan rumah warga di Filipina bagian selatan.
Longsor menerjang desa tambang emas di Provinsi Davao de Oro Pulau Mindanao, pada Selasa malam kemarin waktu setempat.
Dikutip dari AFP, Rabu 7 Februari 2024 longsor tersebut menimbun dua bus yang digunakan untuk mengangkut para pekerja tambang.
Pejabat urusan bencana di provinsi setempat Edward Macapili menyatakan sedikitnya 28 orang berada di dalam dua bus itu ketika longsor terjadi.
Macapili menyatakan, delapan orang di antaranya berhasil menyelamatkan diri melalui jendela bus, sebelum lumpur menimbun mereka.
Namun demikian, sekitar 20 orang lainnya diyakini terperangkap di dalam bus yang tertimbun longsor tersebut.
Kedua bus itu berada di luar area tambang emas yang dioperasikan oleh perusahaan Filipina, Apex Mining di desa Masara. Bus itu menurunkan dan menjemput para pekerja tambang.
Bus yang terkubur longsor di /dok. Eastern Mindanao Command.*
Macapili menyatakan,ada lima jenazah yang telah dievakuasi dari timbunan lumpur. Namun tidak diketahui jelas apakah kelima jenazah itu merupakan orang yang ada dalam bus yang tertimbun.
Sementara 31 orang lainnya yang merupakan warga desa setempat kata Macapili, mengalami luka-luka akibat longsor tersebut.
Dua orang di antaranya mengalami luka parah, dan telah diterbangkan ke rumah sakit di Davao City untuk mendapatkan perawatan medis.
Sejauh ini, tim penyelamat masih melakukan pencarian 20 orang yang terperangkap di dalam dua bus, yang terkubur material longsor tersebut.
Hujan telah mengguyur sebagian wilayah Mindanao selama berminggu-minggu, memaksa puluhan ribu orang mengungsi ke tempat penampungan darurat.
Setidaknya ada 18 orang tewas akibat longsor dan banjir di wilayah tersebut pada pekan lalu. Demikian sebut badan bencana nasional dalam laporannya. ***