Demak – Ribuan warga Desa Wonoketingal Kecamatan Karanganyar Demak masih mengungsi, akibat banjir setelah jebolnya tanggul Sungai Wulan.
Ketinggian air di desa Wonoketingan tersebut mencapai ketinggian 1,5 meter.
Warga tampak ramai di tenda pengungsian jalan Pantura di siang hari. Sejumlah warga tampak menerjang banjir untuk mengambil keperluan di rumahnya yang terendam banjir.
Terlihat juga sepeda motor yang terparkir berjajar di jalan Pantura yang lumpuh akibat banjir tersebut.
“Masih tinggi, ketinggiannya variatif sekitar 1 meter sampai 1,5 meter,” kata salah seorang warga M Khafindi, Rabu 14 Februari 2024.
Ia berharap, banjir segera cepat surut. Ia mengaku akan turut berpartisipasi dalam pencoblosan jika ada kesempatan.
“Semoga banjirnya cepat surut sekaligus penanggulangan waduk yang jebol bisa ditutup,” tegasnya. “Kalau ada kesempatan pasti (ikut nyoblos),” lanjutnya.
Sementara itu Kades Wonoketingal Muhajirin mengatakan, banjir cenderung surut dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Meski demikian ketinggian air masih di atas 1 meter.
“Sepertinya masih sama, hanya agak surut 15 cm dari kemarin. Di Wonoketingal ini masih lumpuh total, untuk daratan sudah tidak ada karena menyatu dengan sungai semuanya,” kata Muhajirin.
“Ketinggiannya kalau di bagian tengah (desa) ada yang sampai ketinggian 1,5 meter,” lanjutnya.
Muhajirin menjelaskan, sekitar 6.800 warga mengungsi di beberapa titik. Yakni 10 titik di jalan pantura Desa Ngaluran Kecamatan Gajah.
“Mereka yang mengungsi masih ada beberapa yang bertahan, hampir 99 persen mengungsi. Jumlah warga ada sekitar 6.800 jiwa,” katanya.
“Kalau yang mengungsi di rumah saudara atau yang lebih jauh lagi juga banyak,” paparnya.
Camat Karanganyar Ungguh Prakoso menyatakan, total desa di wilayahnya surut namun mengalir ke wilayah Kecamatan Mijen.
Sementara Desa Ngelowetan, Bakung dan Mlaten air sudah merendam kawasan permukiman.
“Alhamdulillah untuk keseluruhan sudah surut di Kecamatan Karanganyar. Namun masih belum bisa dilalui kendaraan bermotor karena masih tinggi, meski berangsur surut,” tutur Ungguh.
“Untuk luasannya semakin surut di Karanganyar tapi air ini mengalir sudah sampai ke Mijen. Desa Ngelowetan, Bakung, Mlaten ini sudah terdampak dan sudah menggenangi permukiman warga”. ***