Bandung – Sudah empat hari ruas jalan antara Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat belum dapat dilintasi kendaraan, baik roda empat maupun dua.
Diketahui, longsor terjadi pada Jumat 16 Februari lalu. Titik longsor berada di Kampung Cipanas Desa Rajamandala Kulon Kecamatan Cipatat.
Sejauh ini, warga di dua kecamatan yang rutin melintasi jalur tersebut terpaksa harus menggunakan jalan alternatif.
Bagi pengendara dari arah Rajamandala Cipatat dengan tujuan Saguling dan sekitarnya maupun sebaliknya menggunakan jalan alternatif ke Cikande, yang tembus ke Kota Baru Parahyangan Padalarang.
Plt Kepala Pelaksana BPBD KBB Asep Sehabudin menyatakan, belum terbukanya akses jalan itu karena baru dua titik dari enam lokasi longsor yang sudah tertangani.
“Sampai hari ini (Selasa) jalur tersebut masih terputus, karena ada empat lokasi lagi yang belum tertangani,” kata Asep Sehabudin, Selasa 20 Februari 2024.
Menurutnya, alat berat yang dikerahkan masih menangani material longsor di titik 3. Rencananya, pada Rabu ini akan menyelesaikan longsor di titik 4.
Sementara penanganan di titik 5 baru sekitar 30 persen. Untuk dua titik lainnya sampai saat ini masih dalam tahap pembersihan material longsoran yang menutupi badan jalan.
“Untuk penanganan di titik keenam sama sekali belum dapat tertangani,” tegasnya.
Ia mengakuin, masih belum terbukanya akses jalan penghubung antar dua kecamatan itu, terkendala alat berat. Pasalnya, hanya ada satu alat berat yang dikerahkan untuk menangani 6 titik longsor.
Alat berat beko yang dikerahkan milik PT Indonesia Power Saguling, dan dua dump truck yang harus bolak-balik mengangkut material longsor dari badan jalan.
“Selain keterbatasan alat berat juga material longsor yang menimbun badan jalan cukup tebal. Seluruh material longsor dibuang ke pinggir jalan,” anjutnya.
Longsor yang menutup ruas jalan itu akibat hujan deras dan kondisi tebing yang labil. Longsoran yang menutup badan jalan bervariasi antara 1 hingga 1,5 meter dengan panjang sekitar 10 meter.***