Garut – Tanah longsor menerjang wilayah wilayah utara Garut tepatnya di Kampung Cileunca Desa Ciwangi Kecamatan Balubur Limbangan.
Kapolsek Limbangan Kompol Wasino menyatakan, longsor terjadi pada Selasa kemarin petang.
Longsor diduga akibat hujan dengan intensitas tinggi hingga menyebabkan tebing setinggi kurang lebih 5 meter dan panjang 14 meter ambrol.
“Kejadiannya sekitar pukul 17.30 WIB, diduga akibat hujan dengan intensitas yang cukup tinggi,” katanya dalam keterangannya, Rabu 6 Maret 2024.
Ia menjelaskan, kejadian itu menyebabkan satu unit rumah panggung milik warga bernama Uje (48) rusak cukup parah, pada bagian belakang dan sisi rumah karena tertimpa material longsoran.
“Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian longsor tersebut. Namun kerugian materi yang dialami korban mencapai sekitar Rp 15 juta,” katanya.
Wasino menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan PUPR, aparatur desa dan warga sekitar bergotong royong membersihkan material longsoran.
Ia juga meminta masyarakat agar menjauhi lokasi kejadian, mengingat dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
“Kami imbau masyarakat agar selalu waspada selama musim penghujan ini, karena rentan terhadap terjadinya bencana alam,” tegasnya.
Sementara itu Penjabat Bupati Garut,Barnas Adjidin mengatakan, sejumlah wilayah di Garut sangat rawan terhadap bencana khususnya bencana longsor, terutama di wilayah selatan.
“Hal itu terlihat dari kontur tanah yang memang riskan terjadi longsor, apalagi saat memasuki musim hujan,” katanya saat meninjau lokasi longsor di Desa Sukarame Kecamatan Caringin.
Ia meminta kepada seluruh jajaran SKPD, kecamatan dan desa untuk dapat berkolaborasi dalam mengantisipasi terjadinya bencana di wilayah Garut bagian selatan.
Menurutnya, wilayah yang rawan terhadap bencana harus menjadi perhatian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya lihat ini juga ada ulah manusia selain memang alam. Misalnya ada penambangan liar atau penghijauan yang tidak diperhatikan, jadi hanya mencari keuntungan saja seperti sawah di atas ini, harusnya ditanami tanaman keras yang bisa menahan longsor,” lanjutnya.
Barnas mengimbau masyarakat sekitar untuk senantiasa waspada, apalagi di musim hujan yang rawan terjadinya bencana longsor.
Ia juga mengingatkan masyarakat akan bahayanya menghuni tempat tinggal yang berlokasi di dekat tebing, seiring dengan rawan terhadap bencana longsor. ***