Garut – Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan empat rumah warga tertimbun dalam musibah tanah longsor di wilayah Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut.
Longsor tersebut terjadi pada Kamis malam kemarin, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Garut
Kapolsek Banjarwangi Iptu Amirudin Latif menyatakan, longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.
Longsor tepatnya di Kampung Sirnagalih Desa Talagajaya, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Banjarwangi dan sekitarnya, sejak siang hari.
“Lebar longsor mencapai sekitar 100 meter. Selain menimpa rumah, material longsor itu juga menimbun tiga orang warga yang sedang berada di dalam rumah,” katanya, Jumat 26 April 2024.
Amir menjelaskan, ketiga orang yang tertimbun longsoran itu diketahui merupakan satu orang dewasa, dan dua orang anak-anak. Masing-masing bernama Lilis (28), Zeni (8) dan Dini (3).
Atas kejadian tersebut lanjutnya, pihaknya bersama perangkat desa dan unsur Forkopimcam lainnya dibantu warga, berusaha melakukan evakuasi.
Evakuasi dilakukan untuk pencarian para korban yang tertimbun, dengan keyakinan kemungkinan mereka masih hidup.
Namun sekitar pukul 01.00 WIB proses pencarian para korban untuk sementara dihentikan, dengan pertimbangan keamanan bagi petugas evakuasi.
Sebab cuaca buruk dan keadaan medan yang masih dianggap rawan terjadi pergeseran/pergerakan tanah, serta sulitnya medan berikut kurangnya penerangan di lokasi.
“Kami langsung berkoordinasi dengan pihak instansi terkait seperti BPBD, Basarnas dan juga Tagana untuk ikut serta melakukan evakuasi,” tegas Amir.
Ia menyatakan, pukul 07.00 WIB alat berat milik PUPR Kabupaten Garut tiba di lokasi longsor, untuk membantu dan mempermudah proses evakuasi para korban.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut Daris Hilman menyebutkan, longsor yang terjadi di Kampung Sirnagalih Desa Talagajaya Kecamatan Banjarwangi diduga dipicu hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi cukup lama.
Menurutnya, ketiga korban diduga tertimbun material longsoran karena saat terjadi longsor korban sedang berada di dalam rumah.
Darwis menyebutkan, upaya evakuasi selain BPBD juga melibatkan Tagana, Damkar, tim Jabar Quick Respon, Brimob, Sabara dan TNI Polri juga Basarnas serta Forkopimcam, relawan dan warga.
Pada pukul 10.30 WIB korban atas nama Zeni (8) ditemukan, kemudian sekitar pukul 11.30 WIB korban Dini (3) dan terakhir korban atas nama Lilis (28).
“Para korban langsung dirujuk ke Puskesdes Desa Talagajaya untuk divisum oleh dokter dari puskesmas Banjarwangi,” katanya.
Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, pencarian terhadap korban dilakukan dengan menggunakan teknologi drone, alat berat eskavator dan pompa air.
“Pencarian dibagi menjadi dua sektor, satu menggunakan alat berat dan satunya lagi menggunakan alkon,” katanya.
Supriono menyebutkan, pihaknya juga telah melakukan analisis struktur tanah di sekitar kawasan untuk melihat potensi bencana longsor itu dengan menggunakan drone.
Menurutnya, pihaknya telah memprediksi ketiga korban berada di posisi yang sama. Hanya saja ketebalan material longsor yang dua hektar ini cukup menjadi kendala.
“Kita lakukan pencarian maksimal, titik prediksi keberadaan korban digali perlahan oleh petugas gabungan dibantu relawan dan warga sekitar,” tegasnya. ***