APA DAN SIAPA – BMKG baru saja menemukan adanya patahan yang dinamakan sebagai Sesar Cugenang. Adapun Sesar Cugenang ini merupakan patahan baru yang mengakibatkan gempa di Cianjur, Jawa Barat dalam beberapa waktu terakhir ini.
Informasi mengenai adanya patahan Sesar Cugenang sebagai pemicu gempa Cianjur disampaikan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
“Berdasarkan hasil analisis focal mechanism serta memerhatikan posisi episenter gempa utama dan gempa susulan, dapat diketahui bahwa patahan pembangkit gempa bumi Cianjur merupakan patahan baru,” ungkapnya baru-baru ini.
Sebelumnya, BMKG sempat menyebutkan bahwa gempa Cianjur disebabkan oleh aktivasi Sesar Cimandiri.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga Kamis, 8 Desember 2022 pukul 12.00 WIB, sebanyak 402 gempa susulan yang terjadi di Cianjur namun semakin melemah secara fluktuatif.
Lantas apa itu Sesar Cugenang yang menjadi pemicu gempa di Cianjur? Simak fakta-faktanya di bawah ini.
- Melintasi 9 Desa
Berdasarkan pernyataan kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Sesar Cugenang ini ditemukan di Kecamatan Cugenang dengan melintasi 9 desa di dua kecamatan dengan lintasan yang mengarah ke barat laut tenggara.
Selain itu, ada desa lainnya yaitu Nagrak yang berlokasi di wilayah Kecamatan Cianjur.
- Patahan Baru
Selain fakta di atas, Sesar Cugenang ini termasuk patahan baru yang ditemukan setelah adanya gempa bumi Cianjur.
Hal ini berdasarkan pada analisis focal mechanism serta memerhatikan posisi episenter gempa utama dan juga gempa susulan.
Berdasarkan analisis tersebut pergerakan patahan dan episenter gempa utama serta susulan mengarah pada N 347 derajat timur dan kemiringan (dip) 82,8 derajat dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral stike-slip).
- Banyak Bangunan di atas Zona Sesar Cugenang
Dilansir Suara, di atas zona berbahaya Sesar Cugenang ini sudah dibangun sekitar 1.800 rumah. Zona berbahaya ini memiliki luas 8.09 kilometer persegi.
Kendati demikian, BMKG tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai Sesar Cugenang bisa lebih berbahaya dari Sesar Cimandiri.
Editor: