APA DAN SIAPA – Doomsday Glacier atau Gletser Kiamat di Antartika mengalami percepatan pengikisan dalam 5.500 tahun terakhir. Dimana hal ini berdampak terhadap ratusan ribu ton mikrobateria yang kembali hidup setelah melelehnya sejumlah gletser di aantartika beberapa tahun terakhir.
Fenomena ini tentunya semakin meningkatkan kekhawatiran publik akan kondisi lapisan es di masa depan yang berpengaruh pada tingkat kenaikan permukaan laut akibat pencairan es yang dapat mengakibatkan bencana.
Temuan sendiri berasal dari studi sekelompok ilmuwan dari Aberystwyth University di Wales, Inggris. Dari penelitian tersebut juga ditemukan beberapa jenis mikrobakteria unik yang sebelumnya tidak diketahui dan muncul setelah melelehnya gletser dalam skala yang besar.
Dilansir dari theguardian.com, Salah satu ilmuwan yang meneliti gletser, Arwyn Edwards menyebutkan bahwa kita semua bisa melihat gletser meleleh dengan sangat cepat akhir-akhir ini. Dampaknya pada kemunculan mikroba-mikroba sangat signifikan. Massa mikroba yang dilepaskan sangat besar, bahkan dalam kondisi suhu yang terlalu panas sekalipun.
Peneliti juga memprakirakan usia garis pantai berdasarkan pengumpulan cangkang purba serta serpihan kecil tulang penguin yang dikumpulkan sebelum dianalisis dengan penanggalan radiokarbon.
Metode ini dilakukan guna mengetahui usia bahan organik dengan mengukur jumlah karbon-14, isotop karbon radioaktif, atau varian dengan jumlah neutron berbeda, serta mudah diserap oleh tumbuhan dan hewan. Saat mati, hewan akan berhenti mengumpulkan karbon-14 di jaringannya dan jumlah yang telah diserap mulai membusuk.
Sementara itu, berbagai penelitian lain yang juga membahas soal mikroba di lelehan gletser juga menyebutkan berbagai potensi keuntungan dan kerugian dari kondisi tersebut. Sebuah penelitian yang dilakukan sekelompok peneliti di danau Hazen, Kanada, menyebutkan terdapat potensi besar kemunculan penyakit baru akibat berbagai virus baru yang muncul dari lelehan es di sana.(Koran Jurnal/Lista Amalia)
Editor: